Panen Raya di Majalengka : Prabowo kembali Jajal Alat Mesin Pertanian Harfia

Majalengka, Suarakitanews.co.id – 7 April 2025 Panen Raya Padi Serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota menjadi tonggak penting dalam perjalanan ketahanan pangan nasional. Bertempat di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati Tujuh, Kabupaten Majalengka, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara langsung memanen padi menggunakan Combine Harvester produksi Harfia, alat mesin pertanian karya anak bangsa. Momen ini bukan sekadar seremoni, tetapi menegaskan komitmen pemerintah untuk mengandalkan mesin pertanian Indonesia dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Harfia menjadi salah satu simbol kebangkitan industri alsintan dalam negeri. Dengan produk seperti Combine Harvester dan traktor yang disesuaikan dengan kondisi sawah di Indonesia, Harfia menjawab kebutuhan petani akan teknologi yang mudah dioperasikan, efisien, dan tangguh.
Kehadiran Harfia dalam Panen Raya ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Presiden Prabowo juga menjajal produk Harfia di Merauke, Papua. Konsistensi ini menunjukkan bahwa kepercayaan pemerintah sebagai mitra strategis dalam pembangunan pertanian nasional.
“Presiden sudah dua kali menggunakan produk Harfia. Ini bukan sekadar dukungan simbolik, tetapi langkah nyata dalam memperkuat fondasi pertanian nasional lewat teknologi buatan Indonesia,” ujar Ardi, CEO Harfia Construction Machinery.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengungkapkan optimisme tinggi terhadap masa depan pertanian Indonesia. Dengan benih unggul dan teknologi pertanian modern, hasil panen bisa meningkat signifikan.
“Dulu kita panen 7 ton per hektar. Sekarang bisa sampai 10 ton. Ini Revolusi Hijau Kedua bagi Indonesia,” kata Prabowo di tengah hamparan sawah Majalengka.
Pernyataan ini mempertegas peran penting mekanisasi pertanian dalam meningkatkan produktivitas. Dalam konteks ini, penggunaan alsintan buatan Indonesia seperti Harfia menjadi komponen vital yang tidak bisa diabaikan.
Sinergi Pemerintah, menjadi panggung nyata sinergi tiga pilar utama program ketahanan pangan antara pemerintah sebagai pembuat kebijakan, industri lokal sebagai penyedia teknologi, dan petani sebagai ujung tombak di lapangan.
Ketahanan Pangan Sebagai Bentuk Nasionalisme yang kini bisa ditunjukkan dengan cara yang lebih nyata mendukung produk dalam negeri, mempercayai kemampuan anak bangsa, dan membangun ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Rept. Agus Setiawan
Editor. Herman Wahyudi