DPC Padjajaran Siliwangi Nusantara Kabupaten Bekasi Garda Terdepan Membela yang Benar dan Mendukung Pemerintahan yang Sah dan di Cintai Masyarakat Bekasi
Kabupaten Bekasi , Suarakitanews.co.id – Dewan Pimpinan Cabang Padjajaran Siliwangi Nusantara Kabupaten Bekasi ikut serta dalam aksi membela pemerintah yang sah demi menjaga Marwah atau simbol pemimpin kabupaten Bekasi diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab membuli atau menghina pemimpin yang di pilih langsung secara demokratis dan sah yang didukung dan di cintai masyarakat kabupaten Bekasi
Ketua DPC kabupaten bekasi Asep Apandi biasa di kenal Kijeng pada awak media menerangkan kita organisasi masyarakat bekasi merasa terpanggil atas ketidak dewasaan seorang oknum yang mengkeritik pemimpin kabupaten Bekasi secara pisik, pemerintah kabupaten Bekasi tidak anti kritik tetapi keritk yang membangun dan ada cara cara santuy”,tukasnya
Ditambahkan Seketaris Padjajaran Siliwangi Nusantara Kabupaten Bekasi Satirih, S.Ag hari ini Rabu (07/Mei/2025)pada awak media organisasi masyarakat Padjajaran Siliwangi Nusantara kabupaten bekasi merasa terpanggil untuk menjaga Marwah Satau simbol kabupaten Bekasi atas ulah oknum atau segelitir kelompok yang telah menghina bupati kabupaten Bekasi secara fisik,pemerintahan bupati kabupaten Bekasi tidak anti kritik tetapi keritik yang obyetik yang lebih santuy dan bermartabat”,tukasnya
Padjajaran Siliwangi Nusantara bersama Aliansi Ormas Bekasi(A0B) yang dipimpin Ketua Aliansi Ormas Bekasi mengecam oknum oknum yang telah menghina kepada bupati Kabupaten Bekasi saya selaku masyarakat tidak menerima Marwah wibawa atau simbol kabupaten bekasi di hina tanpa ada dasar, polisi tangkap Atau Kami Bertindak
Biarkan bupati menjalankan tugas demi kemajuan bekasi jangan ada kelompok atau segelitir menggangu berjalannya pemerintah yang sah yang didukung seluruh warga kabupaten Bekasi dan di cintai masyarakatnya pemerintahan bupati kabupaten Bekasi belum berjalan 100 hari jadi marih dukung cita cita Bekasi yang maju dan bermartabat”,pungkasnya
(Al Jupri Munawa)
Editor. Herman Wahyudi
