Cara Menulis Berita Sesuai Standar
Bogor, Suarakitanews.co.id – Mengapa kita mulai dari istilah, karena mau jadi penulis atau wartawan harus mengenal sejumlah istilah dalam profesi yang akan digeluti.
Dalam kesehariannya tentu seorang wartawan bertemu dengan beberapa pengertian penting sebagai pendukung profesi tersebut, istilah itu berkaitan erat dengan penulisan sebuah berita.
Penulis yang handal, juga berbekal memahami hal tersebut dengan baik, sehingga tidak mendapatkan kesulitan baik dalam menulis maupun pertanyaan yang muncul.
Dalam buku “ Hukum Komunikasi Jurnalistik ” terbitan tahun 1984, Djen Amar mengemukakan bahwa Jurnalistik merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita secepat mungkin dan seluas mungkin kepada khalayak/publik.
(I) ” ISTILAH JURNALISTIK “
Beberapa istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Diantaranya adalah :
1. Berita ialah informasi yang terbaru, mengenai suatu hal yang sedang atau baru saja terjadi, disajikan bisa dalam bentuk siaran, cetak, internet ataupun media online untuk publik.
2. Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya.
3. Jurnalis atau dikenal juga dengan sebutan wartawan adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik seperti menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu peristiwa kepada publik melalui media massa secara teratur.
4. Alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat dan memilki arti.
5. Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
6. Tanda baca seperti tanda titik ( . ), koma ( , ), tanda seru ( ! ), dan tanda tanya ( ? ) adalah pendukung dalam sebuah alinea atau berita.
7. Media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima pesan.
8. Judul berita adalah inti dari sebuah berita ditulis sebelum lead. Fungsi paling pertama dari judul berita tentu saja adalah untuk menarik perhatian pembaca.
9. Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan.
10. Berita Online (online news) adalah berita yang tersaji di sejumlah media baik itu internet, maupun lainnya.
11. Berita Online juga merupakan yang tersaji di media cetak (koran, majalah) berupa teks dan gambar dan di media penyiaran (radio, televisi) berupa audio dan video.
12. Surat Kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran.
13. Tabloid adalah kumpulan berita – olahan atau berita investigatif, artikel, berita atau iklan yang terbit berkala (biasanya tiap minggu), dan dicetak dalam kertas yang ukurannya lebih kecil dari pada plano.
14. Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel-artikel dari berbagai penulis. Juga merupakan publikasi yang berisi cerita pendek, gambar, review, ilustrasi atau fitur lainnya.
15. Piramida Terbalik adalah struktur penulisan berita yang menempatkan informasi dengan urutan prioritas paling penting di bagian atas, kemudian disusunan berikutnya dengan derajat penting yang berbeda-beda.
16. Nilai berita adalah kriteria yang mempengaruhi pemilihan dan penyajian informasi layak atau tidak diterbitkan.
17. Unsur-unsur berita disebut juga dengan pokok-pokok informasi yang terangkum dalam enam pertanyaan, yaitu 5W + 1H atau dalam bahasa Indonesia disingkat ADIKSIMBA (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana) yang ditempatkan pada bagian awal pemberitaan.
18. Berita berimbang, sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Pasal 1 : Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
19. Off the record adalah pernyataan permintaan dari narasumber untuk tidak menyiarkan keterangan yang diberikannya.
20. Narasumber adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang, baik mewakili pribadi maupun suatu lembaga, yang memberikan atau mengetahui secara jelas tentang suatu informasi. Atau menjadi sumber informasi untuk kepentingan pemberitaan di media.
21. Berita yang baik adalah berita yang sesuai dengan kode etik jurnalistik dan memenuhi syarat-syarat tertentu atau sering di sebut nilai berita.
Meliputi :
A. Berdasarkan fakta yakni informasi dalam berita yang disampaikan haruslah sesuai fakta yang sesungguhnya terjadi di lapangan, tidak boleh dibuat berdasarkan karangan atau cerita fiktif.
B. Aktual, artinya, informasi dalam berita yang disampaikan adalah informasi terkini atau terbaru.
C. Berimbang yakni dalam berita, informasi yang disampaikan adalah yang sebenarnya serta tidak berpihak.
D. Lengkap artinya setiap informasi dalam berita harus disajikan secara lengkap, tidak ada yang disembunyikan atau dikurangi.
(II) ” NILAI BERITA/SIFAT-SIFAT BERITA “
Adapun nilai berita adalah salah satu faktor berita hasil karya jurnalistik layak atau tidaknya di terbitkan.
Diantaranya :
1. Baru atau aktual : Peristiwa yang baru memiliki nilai lebih untuk dijadikan berita jika dibandingkan dengan peristiwa yang sudah lama terjadi.
2. Penting : Suatu berita dianggap penting jika peristiwa atau hal-hal tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat.
3. Akibat : Suatu peristiwa menjadi berita karena dapat berakibat atau memiliki dampak.
4. Jarak : Masyarakat atau pembaca akan lebih tertarik dengan peristiwa yang terjadi di sekitar mereka untuk dijadikan berita dari pada peristiwa yang terjadi ditempat jauh.
5. Emosi : Sesuatu yang akan di jadikan berita jika saat dikabarkan akan membuat emosi seperti marah, kecewa, sedih dll.
UNSUR BERITA
Unsur berita juga sangat penting di perhatikan, setiap media akan memperhatikan hal ini, dalam menentukan layak atau tidak nya terbit.
Unsur-unsur dari berita yaitu 5W + 1H adalah :
• What : Apa yang terjadi?
• Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
• Why : Mengapa peristiwa atau hal tersebut bisa terjadi?
• When : Kapan peristiwa tersebut terjadi?
• Where : Dimana peristiwa tersebut terjadi?
• How : Bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi?
Atau bisa juga diawali sebuah tulisan dengan mendahulukan “Subjek”, Siapa, Mengapa, Apa, Dimana, Bagaimana Kapan, ini tergantung kemahiran wartawan dan keinginan suatu media.
(III) ” RAHASIA 5W+1H DAN PRAKTEK MENULIS “
Tentu untuk menulis akan dijabarkan materi alinea per alinea.
Intinya harus ingat “ PIRAMIDA TERBALIK ” Dimana inti berita berada di alinea paling atas, memenuhi 5W 1H, tergambar pada alinea satu dan dua.
Kalau LKBN ANTARA mengedepankan EYD, menulis berita sesuai RUMUS : Subjek – Predikat – Objek – Keterangan. (SPOK)
Dalam menulis sebuah berita lebih mudah dengan mengetahui, menyusun berita, mengedepankan unsur berita, biasanya lebih sangat membantu penulis selain hal ini dapat menghilangkan opini penulis.
What (Apa) : Menjelaskan mengenai apa peristiwa yang terjadi yang diberitakan dalam teks berita.
• Unsur ini akan menerangkan peristiwa yang terjadi yang menjadi pokok bahasan dalam berita, tentunya peristiwa harus berupa fakta yang benar-benar terjadi didasarkan pada bukti nyata.
Who (Siapa) : Menjelaskan siapa saja orang-orang yang terlibat dalam peristiwa yang diberitakan dalam teks berita.
• Unsur ini akan menerangkan siapa saja yang terlibat dalam suatu peristiwa, bisa berupa individu atau kelompok. Tidak hanya orang yang terlibat secara langsung, tapi bisa juga orang lain yang ikut terdampak.
Where (Dimana) : Menjelaskan tempat atau lokasi dimana peristiwa dalam teks berita terjadi.
• Unsur ini akan menerangkan dimana terjadinya peristiwa dalam berita, bisa berupa nama kota, provinsi, negara, atau wilayah dan lokasi tertentu yang dijelaskan sesuai fakta yang terjadi.
When (Kapan) : Menjelaskan kapan waktu peristiwa yang terjadi yang diberitakan dalam teks berita.
• Unsur ini akan menerangkan latar waktu terjadinya peristiwa, bisa berupa hari, tanggal, bulan, tahun, atau bahkan disertai jam terjadinya peristiwa secara detail.
Why (Mengapa) : Menjelaskan latar belakang atau alasan terjadinya peristiwa yang diberitakan dalam teks berita.
• Unsur ini akan menerangkan apa yang melandasi terjadinya peristiwa, bisa berupa alasan atau faktor penyebab lainnya, sehingga pembaca lebih memahami latar belakang peristiwa.
How (Bagaimana) : Menjelaskan tentang proses terjadinya peristiwa yang terjadi dalam teks berita.
• Unsur ini akan menerangkan proses kronologis terjadinya suatu peristiwa secara rinci dan detail, sehingga pembaca lebih memahami alur cerita peristiwa dengan baik.
Mari kita mulai membahas berita dengan konsentrasi alinea per alinea, dengan berpedoman kepada 5W1H.
” MENGAPA 5W1H selalu di kedepankan, nanti akan tahu jawabannya,”
Membuat Judul
Judul berita memang bukan merupakan hal yang urgen dalam penulisan berita, tetapi bisa menjadi hal yang vital jika judul tidak relevan dengan isi berita.
Sebelum sampai pada isi berita masyarakat cenderung membaca judulnya lebih awal dan ketika judul dinilai tidak menarik, pembaca akan enggan untuk meneruskan bacaannya hingga selesai.
Dari judul akan tahu apa isi berita, layak tidak diteruskan untuk pembaca, khususnya media nasional, Seperti ANTARA, CNN, DETIK, KOMPAS, TEMPO, dll.
Judul pencerminan isi, harus mudah dimengerti dengan sekali baca, menarik, sehingga mendorong pembaca ingin mengetahui lebih lanjut isi berita.
Tapi judul yang menarik belum tentu benar dalam kaidah penulisan, pada dasarnya judul seharusnya mencerminkan isi berita.
Contoh :
Presiden RI Joko Widodo Kunjungi Riau
Mentri Kehutanan Evaluasi Kinerja Jajaran
Gubernur Riau marah karena ASN tak disiplin
Ada juga yang membuat,
Joko Widodo emosi, masyarakat tak taat protokol kesehatan.
Setiap media memiliki style sendiri, umumnya Judul di tulis singkat, padat, jelas.
Saran saya, lebih mantap JUDUL itu… SPO sesuai EYD.
Beberapa hal penting mengenai judul :
• Judul ada di LEAD
• Standar terdiri antara 5-9 kata
• Tidak boleh ada awalan
• Kalau di LKBN ANTARA, saat ini setiap kata hurup kecil kecuali awal kalimat
• Rata-rata media menulis dengan Hurup besar di awal kata.
Sejumlah wartawan biasanya selalu menulis berita dimulai dengan judul, tapi kalau saya tidak! lebih memulai dari LEAD.
(IV) ” MENULIS DALAM KEADAAN TIDAK CAPEK, KONSENTRASI “
Mari kita biasakan menulis dalam situasi santai, tidak lelah agar konsentrasi.
Saya tertarik dengan istilah “Menulis berita seperti menegakkan benang basah”
Maksudnya adalah setiap alenia saling bersambung, saling menjelaskan, fokus saja satu persoalan atau satu tema seperti ada pada LEAD.
Kadang seorang wartawan mewawancarai satu narasumber, ternyata hanya dapat menghasilkan satu berita, padahal telah berjam jam konfirmasi, buku catatan pun penuh, tinta habis, justru bingung mau buat berita apa lagi?…ini persoalan penulis kurang kreatif.
Hal ini kerap terjadi, persoalannya jurnalis tadi merangkum semua hasil berita dalam satu berita, mestinya dipecah pecah dengan topik berbeda.
Seorang jurnalis harus mahir mensiatinya, itulah tinggi nya ilmu dan perlunya teori, melalui pendidikan lah solusinya, beda jika menjadi penulis karena ikut ikutan atau otodidak.
Itulah istilah menegakkan benang basah, satu tema, topik satu juga, berita tidak melebar kemana mana.
Untuk media online maksimal 10 alinea, artinya berkisar 250-350 kata saja, minimal tiga alinea tetapi tetap harus memuat unsur berita 5W1H dan ada nilai beritanya.
Kadang kita menulis berita untuk media lokal, sehingga berita tidak bisa lolos dimedia nasional, salah satu penyebabnya adalah isi berita bersifat lokal.
Solusinya adalah dengan menyebut dalam berita kata Provinsinya, lebih menekankan Kecamatan atau Kabupaten.
Atau sebaliknya berita nasional menjadi lokal, dengan menghilangkan Provinsinya cukup batas Kabupaten.
Membuat berita tetap terlihat baru, walaupun peristiwanya telah beberapa bulan, dan dibaca beberapa bulan yang akan datang namun berita masih terlihat tetap juga baru.
Ini rumusnya, dengan menghilangkan tanggal kejadian, tanggal pembuatan berita, disinilah kemahiran penulis dalam menyusun kalimatnya.
Luar biasakan, …!
Caranya, hilangkan tanggal peristiwa atau kejadian, hilangkan tanggal pembuatan berita.
(V) ” KRITERIA BERITA YANG BAIK “
1. Berita merupakan fakta, berita harus berdasarkan kejadian atau peristiwa yang benar-benar nyata.
2. Terkini, artinya jarak penyiaran berita dengan waktu kejadian tidak telalu jauh.
3. Seimbang, artinya berita harus ditulis dan disampaikan dengan seimbang, tidak memihak kepada pihak siapapun.
4. Lengkap, berita haruslah memenuhi unsur-unsur berita sebagaimana akan kita bahas di bawah ini.
5. Menarik, artinya berita harus mampu menarik minat pembaca atau pendengarnya.
6. Sistematis, berita seharusnya disusun secara sistematis, urutannya jelas sehingga pembaca tidak kebingungan dalam menangkap maksud berita.
7. Dalam menulis berita, tidak bisa sembarangan menulis saja ataupun hanya mencurahkan isi hati sipenulis.
8. Berita harus bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, bersifat informatif dan juga aktual.
9. Lead/Teras berita merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah berita, karena unsur dapat menentukan apakah isi berita tersebut.
10. Publik, masyarakat, pembaca menengah ke atas sudah pintar memilih berita yang layak baca, karena itu penulis harus jeli dan membuat berita benar-benar memenuhi standar.
11. Rumus 5W+1H atau setidaknya 3W+1H, maksimal 35 kata atau dua kalimat dalam alinea pertama tercukupi.
12. Karena ini adalah sebagai inti dari suatu berita, yang berfungsi untuk menggambarkan seluruh isi berita tapi dengan cara ringkas.
13. Body/Isi berita merupakan bagian tubuh dari isi suatu berita, isinya peristiwa-peristiwa yang diberitakan dengan bahasa yang singkat, jelas dan padat.
Contoh berita
Wahyu Adi – Supriati rapat konsolidasi pemenangan Pilkada 2020.
Sabtu, 15 Agustus 2020 20:13 WIB
Rengat (ANTARA) Bakal Calon Bupati (Bacalbup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacalwabup) lndragiri Hulu, Provinsi Riau lrjen Wahyu Adi – Hj Supriati menggelar rapat konsolidasi relawan pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Desember 2020 di Hotel Danau Raja Kota Rengat.
” Ini salah proses pemenangan Wahyu Adi – Supriati dalam perhelatan besar menuju pemimpin indragiri Hulu 2021-2026 mendatang,” kata kata Sektretaris Tim Relawan Pasangan Wahyu Adi – Supriati, Ridwan Alinas di Rengat, Sabtu.
Ia mengatakan, setelah mengantongi 8 kursi sebagai persyaratan maju dalam Pilkada serentak di Inhu, dipandang sangat penting pembentukan Tim Pemenangan (TP) dari tingkat kabupaten hingga desa, agar semua berjalan lancar dan fokus dalam mencapai kemenangan.
Hanya contoh.
Setiap alinea saling menguatkan, alinea pertama dijelaskan alinea dua, alinea dua diperjelas alinea tiga.(HOW..HOW).
Catatan :
Judul : Jumlah kata antara 25 -35 dalam satu alinea.
Setiap alinea, upayakan tidak ada terdapat kalimat atau kata berulang – ulang, kecuali memiliki makna tersendiri.
Gunakan bahasa yang santai, mudah dimengerti, hilangkan istilah yang membingungkan.
Tetap ingat setiap kalimat sesuai dengan EYD
Tanda baca harus benar benar di perhatikan
Baca berulang ulang sebelum berita di kirim ke media.
(VI) ” BELALAR PENERAPAN “
Contoh berita
Seorang calon penulis atau sudah menjadi wartawan harus percaya diri, yakin, bahwa profesi wartawan itu mulia, agar ada keberanian dalam mencari, membuat berita.
Biasanya wartawan selalu membuat berita berdasarkan hasil wawancara atau merubah press rillis yang diperoleh dari lapangan.
Lebih baik memulai dengan Lead. Lead itu mesti dicari dengan rumus bahasa Indonesia saja agar tidak membingungkan.
Siapa (Subjek) lalu dilanjutkan dengan kata Mengapa (Predikat), dicari berikutnya, APA dan KETERANGAN baik tempat maupun waktu
Contoh berita : Penerapan teori
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumpulkan sejumlah mentri membahas Pandemi Covid -19 di Istana Negara Jakarta. Kamis 20 Juli 2020.
Presiden Republik Indonesia mengumpulkan sejumlah mentri membahas Pandemi Covid-19 di Istana Negara Jakarta
***
(Who/Siapa) : Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Nama Jabatan,Nama/Siapa).
(Why/Mengapa) : Mengumpulkan
(What/Apa) : Sejumlah mentri
(How/Bagaimana) : Membahas Pandemi Covid-19
(Where/Tempat) : Di Istana Negara Jakarta
(When/Kapan) : Kamis, 20 Juli 2020
***
Alenia pertama memuat Unsur Berita itu, kalimat singkat, padat, jelas (Lead) maksimal 35 kata.
Jika dalam LEAD belum lengkap UNSUR BERITA, maka diperjelas pada alinea ke dua.
***
Barulah kita cari JUDULnya, ambil saja kalimat dalam LEAD.
Misalnya :
• Presiden RI minta Mentri ke Istana.
• Presiden Republik Indonesia Kumpulkan Mentri di Istana
• Joko Widodo minta mentri ke istana
***
Baru masuk alinea ke dua yakni menjelaskan maksud alinea pertama.
” Saya minta masalah Corona tuntas awal Desember 2020,” kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Jakarta.
” Saya ingin semua meningkatkan kinerja dalam menyelesaikan Corona,” kata Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, Kamis (20/7)
Dua alinea itu bedakan…
***
Penulis mengirim ke media, maka tulisannya menjadi.
Presiden RI minta Mentri ke Istana
Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumpulkan sejumlah mentri membahas Pandemi Covid -19 di Istana Negara Jakarta. Kamis 20 Juli 2020.
” Saya minta masalah Corona tuntas awal Desember 2020,” kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Jakarta.
Selesai alinea dua.
***
Presiden RI minta Mentri ke Istana
Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumpulkan sejumlah mentri membahas Pandemi Covid -19 di Istana Negara Jakarta. Kamis 20 Juli 2020.
”Saya minta masalah Corona tuntas awal Desember 2020,” kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Jakarta.
Ia mengatakan, pihak Kementrian terkait dapat membuat program lebih baik lagi dan menghimbau seluruh jajaran untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, karena hingga saat ini jumlah terkonfirmasi pasien positip mencapai 156 orang.
Selesai alinea tiga.
***
Keterangan pelengkap :
• Judul : Hurup besar hanya di awal Kalimat. (SPO)
• Alinea pertama memuat Nilai berita dan unsur berita.
• Alinea dua, kalimat langsung, awal tanda kutip, ditutup dengan tanda kutip dan pernyataan narasumber, tempat dan waktu penulis membuat berita.
• Alinea tiga, menjelaskan alinea dua.
• Tidak ada kata berulang ulang.
***
” JUDUL “
Judul yang bagus dan efektif itu sesuai dengan syarat berikut :
1. Hanya terdiri dari 5-9 kata
2. Ditulis dengan huruf kapital
3. Judul diambil dari Lead berita atau paragraf awal berita
4. Judul minimal terdiri dari S P O (Subjek-Prediket-Objek)
Contoh berita :
Gubernur Anies Baswedan Borong Penghargaan Internasional
S : Gubernur Anies Baswedan
P : Borong
O : Penghargaan internasional
Jadi, maknanya :
S : Orang yang melakukan
P : Kata kerja
O : Objek yang diakibat oleh subjek
Ada yang menulis judul panjang di media online seperti ini:
Keren! Anies Baswedan Borong Penghargaan Internasional
Boleh saja, tapi jangan lebih dari 9 kata.
Judul nanti sebaiknya harus ada di Lead atau teras berita atau alinea pertama berita.
Ini kunci berita kita bisa tembus ke media nasional atau media besar.
” LEAD “
_Lead_ yang baik itu adalah :
1. Terdiri dari maksimal 35 kata
2. Memuat semua 5W
3. Jelas, singkat, dan padat
Contoh berita :
Perdana! Anies Baswedan Adakan Christmas Carrol di Jakarta
Jakarta – Gubernur Anies Baswedan mengadakan Christmas Carrol dalam rangka menyambut Hari Raya Natal 2020. Acara tersebut diadakan di Kota Tua yang dipimpin oleh Veronica Tan. Hal ini merupakan acara perdana di Jakarta yang diadakan langsung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Kamis (20/7) kemarin
Dalam lead ini, kita bisa lihat bahwa alinea pertama berita itu harus ada lokasi dan medianya apa. Ini penting. Sebab, mencegah plagiasi.
Lalu, kita analisa 5W nya.
Who (Siapa)
Siapa yang terlibat di sana? Anies Baswedan – Veronica Tan
Where (Dimana)
Dimana diadakannya? Kota Tua, Jakarta
What (Apa)
Apa yang diadakan (terjadi)? Acara Natal Christmas Carrol
When (Kapan)
Kapan diadakan (terjadi)? Rabu, 23 Desember 2020
Why (Mengapa)
Mengapa diadakan (terjadi)? Dalam rangka menyambut Natal 2020
Ini hal penting yang harus ada di _lead_. Minimal 3W. Kalau masuk 5W, itu bagus sekali.
Nah, bagaimana menyusun kalimatnya?
Susunan kalimat sesuai SPOK.
Kita cari SPOKnya :
S = Subjek = Orang yang melakukan Anies Baswedan
P = Predikat = Kata kerja Mengadakan
O = Objek = Sesuatu yang dikerjakan oleh Subjek Christmas Carrol
K = Keterangan = Bisa keterangan waktu, tempat, suasana
Di kalimat pertama itu adanya keterangan suasana yaitu dalam rangka menyambut Hari Raya Natal 2020.
” LANGKAH MENULIS LEAD “
1. Jawab dulu 5W-nya.
2. Lalu, SPOK nya.
Untuk H atau How, itu alur kejadiannya, bagaimana itu bisa terjadi.
” KATA DEPAN “
Apa itu kata depan?
Seperti di. Kalau dia bertemu dengan kata tempat atau yang menunjukkan tempat itu dipisah.
Contoh :
di rumah
di pasar
di kantor
Kalau bertemu dengan kata kerja itu digabung maka dijudul akan berhuruf besar huruf d nya.
Contoh :
dimakan
dilempar
Kalau di judul :
Dimakan
Dilempar
Apa itu dialog tag?
Kata yang ditulis setelah tanda petik penutup.
Contoh :
“Laporannya masih belum lengkap,” ujar Kombespol Argo Yuwono.
Kata ujar itu namanya dialog tag.
Masih banyak dialog tag yang lain di dalam berita.
Berikut :
kata
terang
ujar
ucap
lanjut
jelas ungkap
katanya
terangnya
ujarnya
ucapnya
lanjutnya
jelasnya
ungkapnya
bebernya
pungkasnya
dst…
***
” ALINEA KE-2 “
Di alinea ke-2 berisi kutipan perkataan dari subjek yang kita wawancarai.
Dalam mengutip harus dengan tanda petik ( ” … ” ). Setelah tanda petik pembuka (” …), diawali dengan huruf kapital. Sebelum tanda petik penutup (… “) diawali dengan tanda koma. Baru kita tuliskan tanda petik penutupnya, setelah itu baru kita berikan dialog tag (kata, ujar, terang, jelas, lanjut, dst).
Contoh : “Memang benar pembuatan badan hukum media yang sudah terdaftar dengan organisasi AWDI hanya 4 juta,” kata Herman Wahyudi selaku Redaktur Pelaksana.
Perhatikan tanda petik, koma, dan penulisannya.
Kata kata itu namanya dialog tag. Ditulis dengan huruf kecil semua. Ini banyak yang keliru. Jadi, mohon diperhatikan
Kata yang ditulis setelah tanda petik penutup.
Contoh : “Laporannya masih belum lengkap,” ujar Kombespol Argo Yuwono.
” ALINEA KE-3 “
Alinea 3 berisi penjelasan lanjutan dari alinea 2. Ini isinya how. Bagaimana kejadian selanjutnya.
Biasanya narasumber banyak memberikan informasi terkait pokok beritanya. Maka, kita menuliskannya begini:
Contoh : Herman mengatakan bahwa pembuatan legalitas perusahaan media ini harus dibarengi dengan kedisiplinan dari pihak media itu sendiri salam pemberitaan. Baik berita singkat mau pun panjang.
Ada disana kalimat ini :
Herman mengatakan bahwa …
Ini kalimat tidak langsung namanya. Didapatkan dari hasil wawancara. Ini penambah informasi dan alinea kita.
Jadi, berita itu memang fokus membicarakan pembuatan badan hukum media.
Bisa juga dituliskan begini :
Herman mengatakan, …
Tidak ditulis lagi kata bahwa nya. Diganti tanda koma.
” ALINEA KE-4 “
Dalam alinea ke-4, tuliskan lagi kutipan langsung narasumber yang berhubungan dengan paragraf ketiga. Tujuannya untuk memperjelas dan meyakinkan pembaca.
Contoh :
“Pembuatan legalitas ini tidak hanya sebagai kedisiplinan di organisasi, juga sebagai pemenuhan syarat ke Dewan Pers,” lanjut Herman.
Paragraf 4 sama dengan paragraf 2. Tapi, tuliskan lanjutan dari paragraf 3 tadi. Kutip lagi info selanjutnya.
” ALINEA KE-5 “
Alinea 5 berisi kata penutup dari berita tersebut.
Bisa berupa harapan dari narasumber terhadap kejadian. Bisa juga kutipan berita lama yang memperjelas kembali berita hari ini.
Contoh :
A. Riza Patria berharap Anies kembali dengan baik.
Penulisannya sama dengan paragraf 3.
Catatan :
• Judul : Jumlah kata antara 25 -35 dalam satu alinea.
• Setiap alinea, upayakan tidak ada terdapat kalimat atau kata berulang – ulang, kecuali memiliki makna tersendiri.
• Gunakan bahasa yang santai, mudah dimengerti, hilangkan istilah yang membingungkan.
• Tetap ingat setiap kalimat sesuai dengan EYD
• Tanda baca harus benar-benar di perhatikan.
• Baca berulang ulang sebelum berita di kirim ke media.
• Untuk berita online hanya terdiri dari 5-6 paragraf
Sebagai penutup, kami ucapkan terimakasih, semoga bermanfaat.
REDAKTUR PELAKSANA HERMAN WAHYUDI