Aksi Bersih-bersih Gabungan TNI-Polri dan Ojol, Pangdam Siliwangi: Kita Jaga Bandung Bersama-sama

0

Bandung, Suarakitanews.co.id, –Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Kosasih, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan dan keindahan Kota Bandung.

​Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan bersih-bersih gabungan yang melibatkan berbagai elemen, termasuk TNI, Polri, dan komunitas ojek online (ojol) di depan Gedung DPRD Jabar, Bandung, pada 3 September 2025.

​”Hari ini kita bersih-bersih bersama Ojol, TNI, dan Polri. Kita merapikan kembali gedung-gedung atau pagar-pagar yang sudah rusak,” ujar Mayjen Kosasih.

“Kita sama-sama memelihara lingkungan. Jangan sampai karena kita, lingkungan jadi rusak atau kotor,” imbuhnya.

​Menurut Mayjen Kosasih, kegiatan ini adalah wujud nyata kolaborasi semua pihak dalam merawat Kota Bandung. Ia menegaskan, tanggung jawab menjaga kebersihan bukan hanya ada di pundak TNI dan Polri, tetapi seluruh masyarakat.

​”Bandung ini kan kota indah, jangan kita kotori oleh diri kita sendiri. Itu pesan saya kepada semua masyarakat,” tutur jenderal bintang dua ini.

​Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari komunitas ojol, ibu RW, bapak lurah, hingga elemen masyarakat lainnya.

Mayjen Kosasih berharap, partisipasi aktif ini bisa membuat Bandung tetap bersih dan indah, sehingga wisatawan semakin nyaman dan terus berdatangan.

​Dalam kesempatan yang sama, Mayjen Kosasih juga mengklarifikasi insiden di kawasan Tamansari. Ia membantah tuduhan aparat menyerang mahasiswa di dalam kampus.

​”Semua itu tidak benar. Tidak ada kita menyerang kampus. Kita sedang patroli mengamankan wilayah,” tegasnya.

“Kalau mahasiswa masa jam 1 malam masih kuliah? Kan tidak ada. Yang jelas, tidak ada penyerangan terhadap kampus,” ujarnya.

​Mayjen Kosasih menjelaskan, saat patroli justru aparat yang dilempari bom molotov oleh oknum. Pihaknya sudah berupaya meredam situasi, namun massa tetap anarkis.

​”Justru kita yang ditimpuki, yang dilemparin. Namanya manusia kalau dilempar pakai bom molotov, tentu kita sudah berupaya untuk meredam, untuk tidak melakukan itu. Tapi mereka tetap tidak bisa diam,” tambahnya.

​Ia menjelaskan, terpaksa polisi mengeluarkan gas air mata, namun hanya di luar area kampus. Jika ada asap yang masuk ke dalam, hal itu karena angin. Ia kembali menegaskan tidak ada aparat yang menyerang hingga masuk ke dalam area kampus.

​Menanggapi insiden tersebut, Mayjen Kosasih berpesan kepada para mahasiswa agar menyampaikan aspirasi dengan cara baik, tanpa anarkisme.

​”Untuk mahasiswa, adik-adik saya, kalaupun ada yang ingin disampaikan, sampaikan secara baik-baik. Bisa kepada Bapak Gubernur, Bapak Bupati, Bapak Wali Kota, dengan cara yang baik, jangan anarkis, jangan dengan cara yang merusak,” imbaunya.

​Ia mengingatkan, anarkisme hanya akan merusak diri sendiri dan sejalan dengan tujuan provokator yang ingin menciptakan kekacauan.

“Inilah tujuan orang yang di belakang sana, yang provokator, menghendaki kita ini rusak semua,” lanjutnya, mencontohkan kejadian perusakan Gedung DPRD di Makassar yang mengakibatkan korban jiwa.

​Mayjen Kosasih menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa untuk berdialog

Ia mengutip petuah “Watawa saubil haq watawa saubil sob,” yang artinya “saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran.”

“Segala sesuatu yang dilakukan dengan emosi tidak akan pernah benar dan hanya akan merusak,” pungkasnya

Rept. Purwadhi

Editor.  Herman Wahyudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *