Kades Cikadu Tidak Terima Dituduh Mencuri Kayu, Cikadu Membara

Purwakarta, Suarakitanews.co.id – Menyikapi pemberitaan di media online tentang pengambilan kayu Perhutani yang diduga dilakukan Kepala Desa Cikadu Kecamatan Kabupaten Purwakarta dan melibatkan aparatur Pemdes serta lembaga yang ada di desa pada Jum’at, 9 Mei 2025, dibantah keras oleh Kepala Desa.
Ketika ditemui awak media Kepala Desa Cikadu, H. A. Sulaeman mengatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar, Jum’at, 16 Mei 2025. Dia menilai informasi yang disampaikan narsum terkesan tendensius dan telah mencemarkan nama baiknya.
“Kalau teman-teman media kan membuat berita sesuai dengan keterangan narasumber dan itu tugas jurnalis. Hanya saya sangat menyayangkan yang bersangkutan telah memberikan keterangan ngawur dan tidak sesuai fakta yang sebenarnya. Saya merasa sangat dirugikan dan sudah dicemarkan nama baik saya sebagai Kepala Desa, termasuk aparat desa lainnya,” jelas Kades mengawali keterangannya.
Ditambahkan Kades, keterangan narasumber yang menyesatkan tersebut sudah membuat kegaduhan yang luar biasa.
“Keterangan yang bersangkutan, tidak memiliki dasar yang jelas sehingga saya anggap sebagai opini liar yang telah membuat kegaduhan. Tak semestinya hal ini dilakukan oleh seseorang yang mengaku dirinya tokoh. Pengertian tokoh kan orang yang dituakan dan dapat menciptakan kenyamanan buat warga, bukan sebaliknya. Kan ini aneh yach.,” jelasnya menambahkan.
“Alangkah eloknya kalau ia bertanya dulu dan mengecek kebenarannya. Ini baru mantap kan,” tegas Kades detail.
Ketika ditanya tentang kronologis yang sebenarnya, Kades menjelaskan bahwa prosedur yang sebenarnya sudah ia tempuh sebelumnya.
“Untuk ijin pengambilan kayu yang akan kita pergunakan sebagai persiapan pembuatan saung untuk kepentingan warga, surat telah kita layangkan ke Perhutani dan Perhutani sudah mengijinkan. Dan itu untuk saung bukan gazebo. Kayu tersebut akan kita gunakan untuk pembuatan saung, sesuai hasil rapat minggon yang melibatkan semua stakeholder yang ada, terutama BPD sebagai mitra kami,” tegas Kades.
“Kita baru masuk tahapan persiapan dan tentunya kalau sudah realisasi menggunakan anggaran Dana Desa (DDS) pasti kita pasang papan kegiatannya, untuk pemenuhan publikasi dan transparansi. Kita pasti lakukan itu,” imbuhnya.
Masih dalam keterangannya, H..A. Sulaeman sangat menyayangkan kejadian ini, terlebih informasi yang menyesatkan ini dikeluarkan seseorang yang mengaku dirinya tokoh.
“Ini info yang menyesatkan dan kami sangat keberatan dengan semua keterangan yang telah disampaikan narsum. Sebagai pemberi informasi saja ketika kejadian itu tidak ada di lokasi. Biar warga dan khalayak yang menilai. Yang pasti saya secara pribadi sangat dirugikan, termasuk instutusi Pemdes & lembaga yang ada di desa ,” ujar Kades sambil tersenyum penuh arti.
Saat dikonfirmasi tentang informasi bahwa Kades di panggil kepolisian, ia membenarkan hal tersebut.
“Saya diadukan melalui Hallo Polisi, sebagai pihak teradu dan sebagai warga negara yang taat hukum, saya sudah menghadap pihak kepolisian untuk dimintai keterangan dan semua sudah saya jelaskan.kepada penyidik sesuai fakta & bukti pendukung lainnya. Termasuk pengambilan kayu itu atas dasar ijin dari Perhutani, karena nantinya pembuatan saung itu untuk kepentingan umum bukan kepentingan saya pribadi,” kata Kades detail.
Sementara itu, salah satu warga yang ingin namanya dirahasiakan, ketika dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon whatsapp mengatakan dirinya sangat menyayangkan kejadian ini, Sabtu, 17 Mei 2025.
“Seharusnya mekanismemya di tempuh dulu dengan benar. Kalau memang surat ijin sudah disampaikan, kenapa pengambilan kayunya tidak menunggu jawaban resminya di terima. Setahu saya prosedur untuk hal ini, harus ijin dari kementrian. Kalau tidak salah begitu prosedurnya om,” katanya dalam sambungan telepon.
Ditambahkannya, ia sangat menyayangkan sikap yang dilakukan oleh Kepala Desa yang seharusnya dapat menjadi contoh.
“Sebagai pejabat publik, Pak Kades seharusnya dapat menjadi figur yang menjadi contoh buat kami, rakyatnya. Dan kalau memang ijinnya sudah ada tolong diperlihatkan,” lanjutnya.
Namun ia juga mengakui pada saat peristiwa tersebut dirinya tidak berada di lokasi kejadian.
“Betul pada saat peristiwa itu terjadi saya tidak berada di lokasi kejadian, saya dapat informasi dari seseorang,” katanya menutup pembicaraan.
Hingga berita ini ditayangkan pihak perhutani belum bisa dikonfirmasi.
(Red)
Editor. HW